Jakarta - okuraya.info
Pemerintah resmi menerbitkan Instruksi Presiden (Inpr es) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan, dan Kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada 22 Oktober 2025. Melalui beleid ini, PT Agrinas Pangan Nusantara ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan seluruh fasilitas fisik Koperasi Merah Putih di Indonesia.
PT Agrinas, yang diresmikan sebagai BUMN pangan pada 10 Februari 2025 melalui transformasi PT Yodya Karya (Persero), mendapat mandat untuk membangun gerai, gudang, serta sarana penunjang di 80.000 titik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Pembangunan ini turut melibatkan dukungan TNI dalam pelaksanaannya.
Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, menjelaskan bahwa biaya pembangunan satu unit KDKMP mencapai Rp1,6 miliar atau sekitar Rp2,9 juta per meter persegi. Menurutnya, angka tersebut dinilai rasional karena kebutuhan anggaran sangat bervariasi di setiap daerah. Di Papua, misalnya, biaya pembangunan bisa mencapai Rp24 juta per meter persegi, sementara di beberapa wilayah Sumatera dan NTT mencapai Rp12 juta, dan di Pulau Jawa sekitar Rp1 juta per meter persegi.
Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, memastikan bahwa pembiayaan pembangunan Koperasi Merah Putih bersumber dari kredit korporasi yang diajukan PT Agrinas Pangan Nusantara kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Dana tersebut berasal dari Danantara, salah satu sumber pembiayaan internal Himbara. Ferry menyampaikan bahwa skema teknis sedang difinalisasi dalam Peraturan Menteri Keuangan yang akan segera diterbitkan.
Dalam skema ini, Koperasi Merah Putih tidak dibebani biaya pembangunan fisik. Seluruh pembiayaan dilakukan melalui mekanisme kredit korporasi oleh PT Agrinas, sementara koperasi hanya memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun.
Selain pembangunan fisik, pembiayaan dari Himbara juga dialokasikan untuk permodalan koperasi. Ferry menjelaskan bahwa setiap Kopdeskel Merah Putih dapat memperoleh pembiayaan maksimal Rp3 miliar, yang digunakan untuk operasional sekaligus penyelesaian sarana fisik pendukung.
Pembangunan Koperasi Merah Putih dimulai sejak 17 Oktober 2025. Hingga kini, sebanyak 15.788 unit telah selesai dibangun dari target total 82.707 unit. Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa, sudah terdapat 30.500 titik lahan yang siap dibangun, dan pemerintah menargetkan 25.000 titik dapat direalisasikan pada bulan berjalan.
Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat fondasi ekonomi desa melalui pembangunan infrastruktur perdagangan berbasis koperasi. Dengan dukungan pembiayaan Himbara dan pelaksanaan oleh PT Agrinas, pemerintah menargetkan percepatan pembangunan gerai dan gudang yang dapat meningkatkan kapasitas distribusi pangan dan layanan ekonomi masyarakat desa.
@Erw_team